Rabu, 02 April 2014

Jalani SOP dengan Program Memanen Hujan



Program memanen hujan yang dilaksanakan pemerintah provinsi nusa tenggara barat (NTB) melalui balai wilayah sungai (BWS NT-1), untuk masyarakat petani yang diterapkan pada pembuatan embung-embung kecil (waduk rakyat) atau lebih dikenal dengan istilah pengerukan embung masyarakat petani menjadikan sudah mulai dirasakan. Hal itu dibuktikan dengan mampunya masyarakat petani, khususnya di desa wakan kec. Jerowaru kab. Lombok timur mulai teratur.

Adi Sulaiman, Selasa (1/4), petugas PPL, balai penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan (BP3K) kec. Jerowaru untuk desa wakan mengatakan, sepanjang bulan maret hingga april 2014 masyarakat petani di desa wakan disibukkan dengan kegiatan panen padi.

Hal ini karena Ketersediaan air untuk pertanian di desa wakan masih tetap terjaga. Selain itu masyarakat mulai menerima dan memahami bagaimana menjadi petani yang benar dengan sistem standar operasional prosodur (SOP) yang diterapkan pemerintah, sehingga pola dan hasil tanam sesuai dengan target. Tambah Adi.

Diakuinya, Sekitar 3 tahun lalu, masyarakat petani di desa wakan biasanya dalam satu tahun hanya bisa menanam padi satu kali, sehingga selesai padi masyarakat akan menanam tanaman hortikultura yang berumur pendek atau akan beralih ke tanaman perkebunan guna antisipasi ketersediaan air, berbeda dengan tiga tahun terakhir ini, masyarakat sudah bisa menanam padi lebih dari satu kali kemudian baru menanam jenis tanaman lain.

Mulyadi misalnya, salah satu masyarakat petani asal Mampe desa wakan, mengaku setelah panen padi, akan menanam padi lagi kemudian baru akan menanam tembakau. “makanya jerami padi yang baru selesai kami panen ini saya bakar, untuk mempercepat peroses penggarapan lahan kembali”. Kata Mulyadi. [Jagas J.]

0 komentar:

Posting Komentar