Bedah buku/ kitab Nazom Batu Ngompal karya Alm. TGH. Maulana Sekh
Zainuddin Abd. Majid. oleh Focus Group Discution (FGD) yang dilaksanakan
di Gedung Aula Handayani Dikpora Provinsi Nusa Tenggara Barat, kamis,
27/12/2012 lalu, menghadirkan tiga narasumber hadal yaitu
TGH. Salimul Jihad, Lc., MA.(Dosen tetap IAIN Mataram) H. Lalu Anggara Nuraksi (dari
Bapeda) dan Kiki Susilo (Sastrawan).
Makna Nazom
Oleh TGH.
Salimul Jihad, Lc., MA. Memandang Nazom Batu Ngompal memiliki tujuan yang
mulia, dilihat dari muqaddimahnya: “Alhamdulillahi dengan shalat salam”
karena berdasarkan hadist Rasul “kullu amrin zi baalin laa yubda‟u
fihi bibismillahirrahmanirrahim fahua aqtho” dalam
riwayat lain Laa Yubda‟u
Fihi Al Hamdulillah”. Jadi tehnik penulisan kitab ini
yang diawali dengan kata Alhamdulillah adalah salah satu etika ketika
berbuat sesuatu menurut islam, dinamakan Batu Ngompal karena batu itu
seharusnya tenggelam tapi karena kemuliannya akan tetap kelihatan. Unggkapnya.
Ia juga
menambahkan “kitab ini mengajari kita untuk peduli terhadap situasi dan kondisi
karena berkaitan dengan latar belakang ditulisnya kitab Batu Ngompal yaitu beranggkat
dari keprihatinannya (Maulana Syekh) ketika pulang ngajar, ia mendengar
orang ngaji (Tadarus) yang kurang baik bacaannya sehingga ia
berinisiatif untuk mengarang sebuah buku/kitab yang mendeskripsikan tentang
bagaimana seharusnya membaca Al-Qur’an yang baik dan benar. Karena sosok ulama
yang terkenal khususnya di Lombok dengan kearifannya mampu menciptakan sebuah
karangan luar biasa yang dikenang sampai saat ini, dan tidak hanya berdakwah
melalui Majlis Ta’lim tapi ada jalan lain yang selalu ia usahakan dan lakukan
untuk mendekatkan diri dengan agama.
Nazom Pada perspektif Budaya
H.
Lalu Anggara Nuraksi. Memandang dari perspektif budaya, mengatakan, Nazom Batu Ngompal, Nazom berarti
irama sedangkan Batu Ngompal artinya ringan, jadi Nazom Batu Ngompal ini adalah
irama yang ringan untuk mengkontekstualkan ajaran agama dengan lokal kesasakan pada
zaman itu, katanya.
Iramanya
yang digunakan pada Nazom Batu Ngompal adalah lebih dari satu irama, diantaranya
irama Tembang, Lawas, Cilokaq, dan menjadi identitas kesasakan suku Sasak yang sejatinya
adalah Lombok Mirah Sasak Adi, berarti Lombok artinya lurus, Mirah
artinya permata, Sasak artinya satu-satunya jalan keselamatan dunia akhirat,
dan Adi artinya kejujuran, jadi kalau disimpulkan maknanya adalah satu-satunya
jalan untuk keselamatan dunia akhirat adalah dengan kejujuran karena tanpa
kejujuran suanya akan sia-sia terangnya.
Dalam kesempatan
itu ia menambahkan, irama Nazom Batu Ngompal ini banyak sekali dipakai dalam
lagu-lagu sasak sehingga kedengaran ditelinga tidak membosankan salah satunya
adalah lagu dalam Hizib NW. “Rabbana
fakna bima „allam taana dst”. Terangnya.
Nazom Menurut Sastrawan
Lain
halnya dengan Kiki Sulistio, sosok sastrawan sebagai Narasumber ke tiga dalam
Bedah Buku/ Kitab Nazom Batu Ngompal, memandang dari kesastraan tulisan dan
bahasa yang digunakan dalam kitab Nazom ditersebutnya sebagai kitab tajwid yang
ditulis dalam bentuk sastra dengan bahasa sasak untuk memudahkan mempelajari ilmu
tajwid.
Dengan
sastra, bahasa menjadi lebih kuat dan hidup. Di Zaman ini banyak sekali yang
tidak tertarik dalam dunia sastra, padahal sastra sebagai sebuah Karya Cipta
menempatkan bahasa sebagai pusat energinya. Dengan bahasa karya sastra
melontarkan gagasan dan pemaknaan. Sifat sastra yang tidak sempurna menyebabkan
tak lapuk dimakan Zaman. Tambah Kiki.
karya sastra
akan mati tanpa apresiasian. “Pada Nazom ini, juga terdapat pelajaran hukum
dalam Ilmu Tajwid yang mudah dipelajari, dikarenakan menggunakan sentuhan estetika
yang dimanfaatkan dalam penyusunan struktur dan keindahan bahasa yang digunakan”
terangnya.
“Tertulis pada
baris diawal bait ke empat bagian pendahuluan: Dinamakan Nazom Batu Ngompal
atas/ Air Otak Murid Rajin tidak malas. Memberikan sebuah kesan kalimat yang utuh“ tambahnya.
“Kitab
semacam ini seharusnya dimasukkan kedalam Pendidikan sebagai mata pelajaran
Muatan Lokal” harap Kiki menutup pembicaraannya. [Avenk]
0 komentar:
Posting Komentar