Sabtu, 26 Oktober 2013

Renggi Buatan Inaq Sumi Masuk Internet


Apene boyak tatik?. Begitulah pertanyaan singkat yang biasa dilontarkan Inaq Sumi. Warga Dasan Baru Desa Sukaraja kecamatan Jerowaru Lotim, ketika awak kampung media Paerlauq berkunjung kerumahnya, Sabtu, (26/10/2013), tadi.

Cari apa anakku?, begitulah maksud pertanyaan Ianq Sumi. Singkat saja, kami jawab. Saya sedang mencari ibu-ibu pembuat Renggi, kebetulan kami dari komunitas kampung media Paerlauq. “kedatangan kami, dalam rangka membantu para ibu pembuat jajanan rumahan untuk dipromosikan melalui media internet”, jawab Jaswadi, kordinator km Paerlauq, menjelaskan kepada Inaq Sumi.


Sontak, kamipun disuguhkan sepiring Renggi. “sekitar belasan tahun sudah kami melakoni bisnis jual Renggi ini, kami berlima berkelompok, yang sejak awal hingga sekarang masih membuat Renggi” jelas Inaq Sumi, selaku ketua kelompok.

Sebelumnya, Inaq Sumi menjelaskan. Melakoni bisnisnya, terinspirasi dari beberapa pedagang sejenis dipasaran tradisional, walaupun jenis jajanannya sudah kurang baik, tapi tetap saja dibeli masyarakat. “Renggi merupakan, jenis jajanan yang dibuat dari beras ketan dengan campuran gula merah, kemudian dibuat membundar atau melonjong dengan ukuran sesuai selera. Renggi merupakan jenis jajanan yang harus dan wajib ada pada setiap acara pesta di wilayah kita, sepertinya pesta tanpa Renggi, terasa kurang sempurna” guyon Inaq Sumi.

Dikatakannya, melakukan bisnis rumahan seperti kami, membutuhkan semangat dan sikaf istikomah. Terkait modal, Inaq Sumi mengaku, sejak belasan tahun lalu hingga sekarang belum pernah mendapatkan bantuan modal apapun dari pemerintah, murni modal sendiri. “kami sangat ingin mengembangkan bisnis ini, banyak ibu-ibu yang ingin masuk ke kelompok kami, tapi mereka tidak punya modal awal”, jelasnya.

“Harapan kami, semoga dengan kedatangan kalian, anak-anakku, pemerintah mengetahui kegiatan kami di kampung dan bersedia kiranya menambahkan modal usaha, untuk pengembangan bisnis kami” harap Inaq Sumi mengakhiri bincangnya. [Hr. Aswadi]

0 komentar:

Posting Komentar