Selasa, 09 Oktober 2012

"Joget" Kesenian Tradisional Sasak yang Terancam Punah



"Joget" adalah salah satu jenis kesenian tradisional masyarakat suku Sasak dengan menampilkan tariannya yang khas dan berpakaian khusus, oleh sebagian masyarakat suku Sasak Lombok menyebutnya tarian joget. karena tarian dan musiknya yang khas menjadikan tarian joget tersebut digemari masyarakat suku Lombok hingga sekarang.

Pada umumnya tari Joget diadakan oleh satu kelompok (Grup Sekahe) seni tradisional yang ada di desa-desa tertentu di Lombok. Seperti di Desa Suwangi Kecamatan Sakra timur Lotim, terkenal dengan nama tarian Joget Turun Tangis, kemahiran yang dimiliki para sekahenya menjadikan Joget tersebut selalu di padati penonton di setiap acara pentasnya.

Untuk menyaksikan Joget biasanya dilakukan pada malam hari di acara tasyakuran pernikahan dan acara khitanan dengan sistem sewa (nanggep) untuk memeriahkan acara malam tasyakurannya.

Pada dasarnya Joget merupakan kesenian tari khas Sasak Lombok yang di mainkan oleh satu atau dua wanita, berperan sebagai Nyoyah ( tukang joget), di lengkapi juga dengan alat kipas (kepet) sambil melantunkan lagu-lagu pantun dengan bahasa-bahasa sindiran, kemudian di iringi oleh berbagai jenis alat musik, menjadikan suasana yang penuh romantis bagi penggemarnya.

Kurangnya publikasi dan minimnya perhatian di kalangan pemerintah setempat menjadikan jenis kesenian tradisional Joget Sasak tersebut kurang di kenal dikalangan parawisata di Lombok, bahkan oleh sebagian masyarakat suku Sasak mengaku tidak tau persis, bagaimana bentuk pertunjukkan Joget tersebut.

Herman (31, Pemangku Joget Turun Tangis, kepada Paerlauq (6/10)kemarin, mengatakan bahwa pada zaman dahulu tarian Joget tersebut sering di pertunjukkan di hadapan para tamu raja di Lombok, sebagai bentuk penghormatan kepada para tamunya. “berbeda dengan sekarang, pemerintah justru kurang memperhatikannya, padahal jika kesenian ini joget.red di publikasikan saya percaya, akan mampu menarik wisatawan lokal maupun mancanegara, terangnya. Jj_

0 komentar:

Posting Komentar