Rabu, 03 Oktober 2012

Perjudian Meraja di Malam Tasyakuran Pernikahan



Paerlauq: Pentas tarian tradisional Joged asal Turun Tangis desa Suwangi Kecamatan Sakra Kabupaten lotim di Dusun Kelotok, selasa (02/10) malam menggugah para penggemarnya.


Pentas yang dilakukan dalam rangka tasyakuran atas telah menikahnya putera salah satu warga di dusun itu tersebar dari mulut-kemulut jauh sebelumnya. Lantunan lagu yang diiringi gamelan, seruling serta pereret yang menjadi khas tarian tersebut menambah suasana malam serentak ramai di tempat itu.

Lokasi pentas Joget yang berdekatan dengan lokasi tempat pemakaman (kubur), yang biasanya hanya terdengar suara jangkrik serentak berubah menjadi tempat hiburan yang ramai pengunjung. Hingga pukul 12 tengah malam tanpak ramai jalan yang menghubungkan warga desa dengan tempat hiburan tersebut. Karena tariannya yang khas, oleh sebagian warga paerlauq (sebutan masyarakat Lombok bagian selatan) Tarian Tradisional Joget asal Turun Tangis tersebut memang cukup dikenal, tidak heran jika pengunjungnya berdatangan dari berbagai penjuru kampung dan desa.

Sebagian dari warga memanfaatkan momen itu sebagai tempat mencari rizki, dengan cara menjajakan segala jenis dagangan mereka, biasanya dedare (para gadis) atau bebalu (janda) menjadi penjual di setiap dagangan itu, dengan maksud untuk menarik pembeli.
Bersebelahan dengan penjajak dagangan, sebagian warga yang lain momen hiburan malam tersebut dijadikan sebagai ajang perjudian, banyak jenis permainan perjudian yang ditawarkan, layaknya para gadis yang menjajakan dagangan mereka.

pada permainan Dongkelang misalnya, pelaku perjudian ala hiburan malam di kampung tersebut tidak sedikit dari mereka adalah anak-anak dibawah umur, belum lagi  permainan Boladil, jenis perjudian itu menggunakan papan yang disusun rata, dilengkapi dengan aneka macam gambar kemudian menggunakan bola kecil yang di gelindingkan sebagai penunjuk untuk yang menang dan kalah.

Perjudian semacam itu sepertinya sudah membudaya di masyarakat kampung, Tentu dalam setiap permainan judi itu ada pemilik dan pelaku, pemilik biasanya disebut pelandang, kewajibannya membayar kepada yang menang dan mengambil uang pelaku bagi yang kalah. Yang menang biasana bersuara tinggi dan gembira, sementara yang kalah hanya bisa mengendus dada dan menyesali perbuatannya. (HA)

0 komentar:

Posting Komentar