Senin ,
(05/11) dini hari. Sekitar pukul 03 dini hari, warga Dusun Pejaik Desa Wakan
Kecamatan Jerowaru dikejutkan dengan kematian Amaq Mursidin (43) tahun,
dirumahnya.
Amaq Mursidin
yang masih menjabat sebagai Kepala Dusun (Kadus) di kekadusan Pejaik, oleh
warga setempat dikenal sebagai sosok seorang pemimpin yang baik, sopan santun dalam
bertutur kata, tidak disangka bernasip naas, meninggal dengan kondisi ke dua
pelipisya retak, pergelangan tangan kirinya yang hampir putus, bagian samping
perutnya sobek dan paha kanannya yang terluka hingga kelihatan tulang pahanya.
Inaq Mursidin,
istri korban mengaku, bahwa Kejadiannya berawal dari keinginannya buang air
kecil, karena kamar mandinya yang terpisah dengan rumahnya, sehingga harus
keluar dari rumahnya.
Selama ia di
kamar mandi, pintu rumah dalam keadaan tidak terkunci, dan korban dalam keadaan
tertidur di dalam kamar. Tanpa menunggu waktu, kesempatan itulah yang digunakan
para pelaku memainkan aksinya.
Ianq Mursidin
yang tidak tau menau, dengan biasa keluar dari kamar mandi, bermaksud akan
melanjutkan tidurnya, tiba-tiba di sergap oleh sekelompok orang yang tidak
dikenalnya lengkap dengan senjata tanjam yang ditodong dilehernya. “diam kamu jangan
berteriak, tunjukkan di mana kamu simpan uangnya”. Kata Inaq Mursidin meniru suara
maling itu kepada Paerlauq.
Dalam keadaan
demikian, dilihatnya kondisi korban, Amaq Mursidin, suaminya juga di todong
dengan senjata tajam, kemungkinan bermaksud mengambil langkah untuk melawan,
seketika itu langsung di tebas. Tidak cukup sampai disana, korban yang sudah
terluka dipaksanya juga untuk menunjukkan diman uangnya disimpan, dan mengaku
tidak ada, kemudian di tebas kembali hingga mati. lanjut Inaq Mursidin.
Drs. Purnama Hadi, MH., camat Jerowaru yang hadir di lokasi kejadian, sangat menyesakan perbuatan yang tidak manusiawi tersebut, "kepada keluarga yang ditinggal, agar tetap tabah dan menerima dengan lapang dada, semuanya akan ada balasannya" katanya.
Kerugian di
taksir puluhan juta rupiah dan kejadian tersebut kemudian diserahkan ke pihak
kepolisian yang menanganinya untuk di otopsi, keluarga korban berharap pelakunya ditemukan, dan
diberikan hukuman yang setimpal atas perbuatannya. [Jj]
0 komentar:
Posting Komentar