Senin, 05 November 2012

Kepala Dusun Tewas di Satroni Perampok



Senin , (05/11) dini hari. Sekitar pukul 03 dini hari, warga Dusun Pejaik Desa Wakan Kecamatan Jerowaru dikejutkan dengan kematian Amaq Mursidin (43) tahun, dirumahnya.

Amaq Mursidin yang masih menjabat sebagai Kepala Dusun (Kadus) di kekadusan Pejaik, oleh warga setempat dikenal sebagai sosok seorang pemimpin yang baik, sopan santun dalam bertutur kata, tidak disangka bernasip naas, meninggal dengan kondisi ke dua pelipisya retak, pergelangan tangan kirinya yang hampir putus, bagian samping perutnya sobek dan paha kanannya yang terluka hingga kelihatan tulang pahanya.




Inaq Mursidin, istri korban mengaku, bahwa Kejadiannya berawal dari keinginannya buang air kecil, karena kamar mandinya yang terpisah dengan rumahnya, sehingga harus keluar dari rumahnya.

Selama ia di kamar mandi, pintu rumah dalam keadaan tidak terkunci, dan korban dalam keadaan tertidur di dalam kamar. Tanpa menunggu waktu, kesempatan itulah yang digunakan para pelaku memainkan aksinya.

Ianq Mursidin yang tidak tau menau, dengan biasa keluar dari kamar mandi, bermaksud akan melanjutkan tidurnya, tiba-tiba di sergap oleh sekelompok orang yang tidak dikenalnya lengkap dengan senjata tanjam yang ditodong dilehernya. “diam kamu jangan berteriak, tunjukkan di mana kamu simpan uangnya”. Kata Inaq Mursidin meniru suara maling itu kepada Paerlauq.

Dalam keadaan demikian, dilihatnya kondisi korban, Amaq Mursidin, suaminya juga di todong dengan senjata tajam, kemungkinan bermaksud mengambil langkah untuk melawan, seketika itu langsung di tebas. Tidak cukup sampai disana, korban yang sudah terluka dipaksanya juga untuk menunjukkan diman uangnya disimpan, dan mengaku tidak ada, kemudian di tebas kembali hingga mati. lanjut Inaq Mursidin.

Drs. Purnama Hadi, MH., camat Jerowaru yang hadir di lokasi kejadian, sangat menyesakan perbuatan yang tidak manusiawi tersebut, "kepada keluarga yang ditinggal, agar tetap tabah dan menerima dengan lapang dada, semuanya akan ada balasannya" katanya.

Kerugian di taksir puluhan juta rupiah dan kejadian tersebut kemudian diserahkan ke pihak kepolisian yang menanganinya untuk di otopsi, keluarga korban berharap pelakunya ditemukan, dan diberikan hukuman yang setimpal atas perbuatannya. [Jj]

0 komentar:

Posting Komentar