Senin, 24 September 2012

Nammang Guru Teladan Dari Gili Sunut


Paerlauq: Nammang, begitu dia biasa disapa, menjadi kepala sekolah di SD Negeri 11 Pemongkong. Tempatnya di Gili Sunut, wilayah Kepulauan di Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur. Sekolah itu letaknya di tengah pulau, sekitar 50 menit perjalanan menggunakan perahu kayu dari eks pelabuhan Telong-elong.

Perjalanan dari daratan pulau Lombok menuju Kepulauan ke Gili Sunut, sekolah tempat Nammang menjadi pimpinan itu membutuhkan perjuangan yang santer. Karena sekolah di mulai pukul 08.00 WITA. Nammang bersama tujuh guru lainnya, yang juga menjadi tenaga pengajar di sekolah itu, harus berangkat lebih pagi.

Ada yang menggunakan kendaraan pribadi dari rumahnya yang kemudian kendaraannya di titip pada warga setempat, ada juga dari mereka yang menggunakan jasa ojek.

Sebelum berangkat mereka harus memeriksa kondisi perahu kayu yang akan digunakan sebagai kendaraan mereka untuk sampai ke sekolah.

Senyum dan semangat Nammang bersama tujuh rekannya terpancar di wajah mereka walaupun perahu yang di sumbangkan pemda Lombok Timur itu kondisinya kurang memadai.

kondisi mesin perahu yang tidak bisa digunakan lagi, memaksa mereka untuk menggantikan mesin perahunya dengan mesin yang baru. “Untuk pengadaan mesin perahu ini kami masih berhutang tiga juta” terang Nammang kepada paerlauq (24/9).

Muhamin, yang juga guru kelas 1 SD Negeri 11 Pemongkong di Gili Sunut mengaku, kondisi perahu kayu dengan mesin yang tua sering membuatnya terlambat sampai ke sekolah, karena mesin kadang tiba-tiba mati di tengah pulau dan harus medayung untuk sampai ke sekolah.

Lain lagi cerita Rusdan, mengajar di sekolah tersebut membuatnya harus lebih kreatif. “Fasilitas di sekolah sangat minim. Sehingga untuk mengajar mata pelajaran yang harus ditunjukkan dengan visual, kami harus pandai-pandai membuat alat peraganya, ujar Rusdan. Demikian juga dengan pelajaran olahraga. Mata pelajaran yang seharusnya diajarkan oleh guru khusus terpaksa diajarkan oleh guru kelas mansing-mansing karena kekurangan guru akibat di mutasi.

Pemerintah seharusnya lebih bijak dalam memberikan perhatian kepada kami, dan kami sangat berharap kepada Pemerintah Kabupaten Lombok Timur khususnya, imbuh Nammang seraya menghidupkan mesin perahunya. (Jj)

0 komentar:

Posting Komentar