Minggu, 23 September 2012

Masyarakat Desa Wakan Berharap Program BSS


Paerlauq: Bumi Sejuta Sapi (BSS) merupakan salah satu program unggulan Gubernur NTB, TGH.M. Zainul Majdi dan wakilnya, Ir. H. Badrul Munir, sekaligus program pendukung swasembada daging nasional pada 2014 mendatang.
Selasa (18/9) lalu, tim Paerlauq mencoba berkeliling kampung di wilayah Kecamatan Jerowaru, hanya beberapa orang yang memilih menjadi peternak sapi. Yang lain lebih memilih menjadi ternak kerbau dan ternak kambing.
Hampir di setiap kampung terdapat kandang kerbau, dalam satu kandang itu tidak dimiliki oleh satu orang melainkan dimiliki oleh beberapa orang, layaknya sebuah kelompok ternak, bedanya mereka tidak memiliki aturan secara administrasi sebagaimana kelompok-kelompok lain. Dalam kelompok itu biasanya menunjuk salah satu dari mereka untuk memeliharanya (mengembala) ternaknya dengan ketentuan yang sudah disepakati.
Selain itu ada juga yang menggunakan jasa pengembala ternak. Kami berikan kepercayaan pada orang lain untuk mengembalakan ternak kerbau kami dengan memberi upah sesuai kesepakatan kami, terang Fathurrahman (pengguna jasa pengembala ternak).

Amaq Epul, warga asal Menuri Desa Wakan yang ditemui di rumahnya mengatakan memelihara sapi jauh lebih ribet dari memelihara kerbau. Memelihra sapi itu harus buat kandang permanen, harus ada atapnya, butuh biaya besar, sedangkan memelihara kerbau tidak perlu” tambahnya.
Oleh sebagian masyarakat, mereka tau dengan program BSS itu, mereka hanya bisa menunggu gilirannya atau mungkinkah program BSS itu bisa diaplikasikan dalam bentuk ternak kerbau?. (Jj)

0 komentar:

Posting Komentar