Paerlauq: Pembangunan pertanian memang tidak bisa di lakukan secara
keseluruhan. Kodratnya mutlak diperlukan dan didukung oleh semua lapisan
masyarakat. Petani sebagai penghasil komoditas pertanian akan kualahan terhadap
permintaan jika luas lahan pertanian terus menurun sedangkan penduduk semakin bertambah.
Belum lagi
ancaman serangan hama dan penyakit tanaman (HPT) serta fenomena iklim yang
mulai terjadi semakin kurang bersahabat. Perlu upaya efektifitas dan
efisiensi pemanfaatan lahan yang kurang produktif sehingga petani juga akan
terbantu dalam penyediaan komoditas pertanian di masyarakat.
Masyarakat
sebagai konsumen komoditas pertanian diharapkan juga bisa mencukupi kebutuhannya
sendiri sebisa mungkin. Sehingga diperlukan program yang bisa dilakukan oleh masyarakat
dan untuk masyarakat.
Pemanfaatankan
lahan Pekarangan merupakan salah satu upaya memanfaatkan sebidang tanah yang
terletak di sekitar rumah tinggal, karena letaknya di sekitar rumah, maka
pekarangan merupakan lahan yang mudah diusahakan oleh seluruh anggota keluarga
dengan memanfaatkan waktu luang yang tersedia.
Dalam hal itu Jaswadi, ketua kelompok
tani Bangun Mandiri Desa Wakan kepada Paerlauq Selasa, (25/9), kemarin
mengatakan “salah satu upaya yang harus dilakukan Dinas Pertanian adalah terus menggalakkan
pemanfaatan lahan pekarangan. Dengan demikian diharapkan bisa memberikan
pemahaman kepada masyarakat paling tidak dapat mengendaliakan kebutuhan rumah
tangga dan dapat membantu fluktuasi harga pasar yang sering tidak wajar di
masyarakat tentang produk pertanian terangnya.
Hal ini yang juga dilakukan oleh Rina di rumahnya, warga asal Ulu Desa Wakan. Karena kesadarannya akan pentingnya pemanfaatan lahan pekarangan, Ibu yang sedang hamil anak pertamanya itu berusaha memanfaatkan pekarangan yang dimilikinya untuk memenuhi kebutuhan dapurnya. “Disini lahan pertanian lumayan luas, karena kekurangan air, ya harus di siasati dengan cara begini kak”Ujarnya kepada paerlauq dirumahnya. Hanya dengan halaman rumah 4 x 7 meter ia bisa menanam berbagai tanaman hias, tanaman buah, tanaman sayur hingga tanaman obat-obatan antara lain, Mangga, Jambu, Pisang, Jeruk, Terong, Cabe, Tomat, Kemangi, Sirih, Cocor bebek dan banyak jenis tanaman lainnya menambah keasrian suasa rumahnya. Ia benar-benar bisa memanfaatkan setiap jengkal pekarangan yang ada. (Jj)
Hal ini yang juga dilakukan oleh Rina di rumahnya, warga asal Ulu Desa Wakan. Karena kesadarannya akan pentingnya pemanfaatan lahan pekarangan, Ibu yang sedang hamil anak pertamanya itu berusaha memanfaatkan pekarangan yang dimilikinya untuk memenuhi kebutuhan dapurnya. “Disini lahan pertanian lumayan luas, karena kekurangan air, ya harus di siasati dengan cara begini kak”Ujarnya kepada paerlauq dirumahnya. Hanya dengan halaman rumah 4 x 7 meter ia bisa menanam berbagai tanaman hias, tanaman buah, tanaman sayur hingga tanaman obat-obatan antara lain, Mangga, Jambu, Pisang, Jeruk, Terong, Cabe, Tomat, Kemangi, Sirih, Cocor bebek dan banyak jenis tanaman lainnya menambah keasrian suasa rumahnya. Ia benar-benar bisa memanfaatkan setiap jengkal pekarangan yang ada. (Jj)
0 komentar:
Posting Komentar