Minggu, 06 Oktober 2013

Menabung dari Hasil Begelantang



Begelantang, merupakan salahh satu tahapan pengerjaan tahap awal pada daun tembakau yang sudah dipetik pada lahan sawah yang sudah siap di open. Gelantang adalah alat yang dibuat dari kayu dengan diameter minimal 5 cm dan panjang 1.5 meter. Biasanya panjang gelantang akan mengikuti jarang rak pada open, kemudian dipasangkan tali (rapia/benag jahit karung) pada salah satu ujung kayu dengan ukuran 3 kali lipat panjang gelantang, sebelumnya petani biasanya diberikan pelatihan oleh perusahaan atau melalui PPL perusahaan, agar sesuai dengan standar perusahaan.


Begelantang, tidak sulit dan tidak membutuhkan keahlian khusus dalam pengerjaannya, cukup memiliki waktu luang, duduk dan bisa mengikat daun tembakau pada tali gelantang yang sudah disediakan pemilik open.

Seniah (43), warga kampung Ulu desa Wakan kecamatan Jerowaru, dalam sehari bisa mendapatkan 20-40 ribu. “6 biji gelantang dihitung seribu, kalo banyak teman begelantang paling rendah bisa dapat 100 gelantang” terang Seniah, ketika ditemui Paerlauq, Sabtu, (5/10/2013) lalu.

Selain ibu-ibu buruh tani itu, tanpak anak-anak yang mahir mealkukan pekerjaan begelantang, mereka memanfaatkan waktu setelah pulang sekolah.

Nispu (13), misalnya, siswi salah satu madrasah tsanawiah, mengaku, dari pulang sekolah, kemudian ganti pakaian, makan, sholat dan langsung begelantang. “kalau santai kadang 2-5 ribu, tapi kalau cepat bisa 10-15 ribu, kan lumayan bisa ditabung dan buat nambah uang jajan”. terang Nis.

0 komentar:

Posting Komentar