Begelantang, merupakan salahh satu tahapan
pengerjaan tahap awal pada daun tembakau yang sudah dipetik pada lahan sawah yang
sudah siap di open. Gelantang adalah alat yang dibuat dari
kayu dengan diameter minimal 5 cm dan panjang 1.5 meter. Biasanya panjang
gelantang akan mengikuti jarang rak pada open, kemudian dipasangkan tali
(rapia/benag jahit karung) pada salah satu ujung kayu dengan ukuran 3 kali
lipat panjang gelantang, sebelumnya petani biasanya diberikan pelatihan oleh
perusahaan atau melalui PPL perusahaan, agar sesuai dengan standar perusahaan.
Begelantang, tidak sulit dan tidak
membutuhkan keahlian khusus dalam pengerjaannya, cukup memiliki waktu luang, duduk
dan bisa mengikat daun tembakau pada tali gelantang yang sudah disediakan
pemilik open.
Seniah (43), warga kampung Ulu desa Wakan
kecamatan Jerowaru, dalam sehari bisa mendapatkan 20-40 ribu. “6 biji gelantang
dihitung seribu, kalo banyak teman begelantang paling rendah bisa dapat 100
gelantang” terang Seniah, ketika ditemui Paerlauq, Sabtu, (5/10/2013) lalu.
Selain ibu-ibu buruh tani itu, tanpak
anak-anak yang mahir mealkukan pekerjaan begelantang, mereka memanfaatkan waktu
setelah pulang sekolah.
Nispu (13), misalnya, siswi salah satu
madrasah tsanawiah, mengaku, dari pulang sekolah, kemudian ganti pakaian,
makan, sholat dan langsung begelantang. “kalau santai kadang 2-5 ribu, tapi
kalau cepat bisa 10-15 ribu, kan lumayan bisa ditabung dan buat nambah uang
jajan”. terang Nis.
0 komentar:
Posting Komentar