Usaha
pembuatan stempel sejauh ini masih cukup diminati. Salah satu pembuat stempel, Abu
Abyan Faiza, (25), salah satu warga Sepakat, Desa Ganti Kecaatan Praya Timur
Lombok Tengah. Terlihat masih bisa eksis dengan usaha yang dilakoninya sejak
masih duduk dibangku kuliah.
Di ruang tamu rumahnya yang
berukuran 3x2 meter yang disekat dengan papan tripleks, yang dipakai sebagai
ruang kerjanya, Abu, panggilan akrab pembuat stempel, red. Tanpak serius melayani salah satu pemesan stempel, Sabtu, (20/7)
malam.
“beberapa hari ini cukup
banyak yang buat stempel, mulai dari instansi pemerintahan, lembaga kepemudaan,
kelompok-kelompok masyarakat dan kelompok-kelompok mahasiswa yang melaksanakan safari
ramadhan” kata Abu.
Abu menambahkan, dengan
usaha pembuatan stempel yang dilakoninya, cukup untuk biaya hidup keluarga sehari-hari. “ternyata
membuat stemppel itu tidak sulit, dulu waktu masih kuliah, saya kursus sama
pengusaha pembuatan stempel yang berdampingan dengan tempat saya kos, biaya kursus
waktu itu sekitar 2 jutaa" tutur Abu.
Kalo lagi momennya musim
ramai orang buat stempe begini, rata-rata saya melayani 5 sampai 10 orang
pemesan. Tambah laki-laki yang juga sudah 3 tahun menggeluti usahanya. [Jj]
2 komentar:
mantaaaap... nice share
Tks. buat http://km-alhikmah.blogspot.com/
Posting Komentar