Jumat, 28 September 2012

Pintu dan Irigasi Tersier Waduk Pondok Raden Rusak



Sudah lebih dari satu tahun para petani di tiga desa yaitu Desa Sukaraja, Desa Sukadamai dan Desa Wakan di Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur, tidak bisa menggunakan air Waduk Pondok Raden yang terletak di Dusun Mampe untuk bercocok tanam. Pasalnya, alat pembuka pintu waduk rusak. Padahal air waduk tersebut dipergunakan warga untuk mengairi sawah sebagai tempat persiapan pembibitan padi setelah tanaman tembakau final sembari menunggu turunnya hujan di musim hujan setiap tahunnya.

Kondisi tersebut semakin diperparah karena saluran irigasi waduk tersebut hampir tidak bisa dialiri air karena rusak dan banyaknya gulma yang tumbuh di sekitar irigasi tersebut. Kondisi itu juga terjadi pada irigasi tersier waduk Pondok Raden yang sejak awal pembuatannya di tahun 90 an hingga sekarang sama sekali belum ada perbaikan. Akibatnya hujan pertama yang terjadi, Rabu (26/9) lalu, yang seharusnya bisa di alirkan ke masing-masing embung membanjiri jalan utama Desa Wakan.

Amaq Mer, (Pekasih/ juru kunci pintu waduk Pondok Raden) yang ditemui Paerlauq di lokasi irigasi, Jum’at (28/9), sore hari ini, mengatakan bahwa sebelum pintu waduk itu rusak, kita bisa panen padi dua kali kemudian baru tanam tembakau, kalau sekarang air untuk tembakau pun belum cukup untung ada embung-embung mereka. Rusak dan banyaknya gulma yang tumbuh di sekitar irigasi ini akibat rusaknya pintu waduk. “Untuk kebutuhan air di awal musim tanam padi, biasanya setiap tahun warga swadaya membersihkan irigasi ini, Tambah Amaq Mer sembari menunjukkan irigasi tersebut.

Irigasi tersier waduk Pondok Raden yang terletak di Desa Wakan, Kepala Desa Wakan, Sarijul Basri, M.PdI. Yang dikompirmasi Paerlauq via hendpon mengaku bahwa kerusakan pintu waduk tersebut sudah dilaporkan, tetapi hingga kini belum ada tanda-tanda upaya perbaikan yang dilakukan Dinas Sumber Daya Air (SDA) Kabupaten Lombok Timur. Akibatnya, melihat dari kerusakan yang ada, sementara jika dilakukan perbaikan irigasi akan memakan waktu lama, dapat dipastikan para petani di tiga desa tersebut akan mengalami keterlambatan dalam bercocok tanam padi di musim tanam tahun ini. (Jj)

0 komentar:

Posting Komentar