Kamis, 13 September 2012

Serianah, Bisa Haji Berkat Hasil Jual Jamu

-->

Paerlauq: Memulai dari undangan tasyakkuran yang di dengungkan melalui pengeras suara di musholla Nurussholihin ulu, jelas sekali terdengar, tidak salah lagi bahwa seorang ibu, janda 4 anak, yang sejak meninggal suaminya 32 tahun silam menghabiskan hari-harinya bekerja sebagai pedagang bakulan, dengan ketekunannya, istikomah yang tinggi akhirnya mendapatkan penuhan panggilan untuk mengerjakan ibadah hajji ke Tanah Suci Mekah.
Sebut saja namanya, Inaq Kanah begitu nama akrabnya ibu dengan nama lengkap Inaq Srianah asal kampung Tembere Desa Batu Nampar. Sehari-hari bekerja sebagai pembuat minuman kesehatan  dengan cara yang sangat tradisional. Sebagian pelanggan menyebutnya dengan “Jamu ala sasak” tetapi Inaq Kanah sedikit menolak. Karena jamu itu berasal dari Pulau Jawa, ini lebih disebut sebagai “Inem-ineman” khas daerah Sasak. Komposisi Jamu dengan  inem-ineman yang dibuatnya sedikit berbeda. Setiap Jamu kebanyakan memakai daun sirih sedangkan ia tidak, dan inem-inemannya inipun harus selalu dibacakan doa-doa , begitu tuturannya kepada paerlauq ketika ditemui selasa 11/09 kemarin.
Sama seperti pedagang bakulan lainnya, Inaq Kanah pun menjajakan dagangannya ini dengan cara berkeliling desa. Dengan motor ojek sampai di desa perbatasan Lotim-Loteng, tepatnya di Desa Ganti. kemudian mulai menapakkan kakinya berjalan dari kampung ke kampung sampai  pulang ke rumahnya, Kurang lebih 13 KM. Ia tidak pernah sesekali mengeluh sekalipun rute perjalanan  yang sangat panjang, di tambah lagi dengan rutinitas para pelanggannya, yang kadang sampai 4-5 kali minum inem-inemannya belum bayar (berhutang).
Sepulang dari Tanah suci pun saya akan tetap berjualan seperti biasa, karena saya tidak bisa meninggalkan para pelanggan, katanya mengakhiri tuturnya.

0 komentar:

Posting Komentar