-->
Paerlauq:
Memulai dari undangan tasyakkuran yang di dengungkan melalui pengeras suara di
musholla Nurussholihin ulu, jelas sekali terdengar, tidak salah lagi bahwa
seorang ibu, janda 4 anak, yang sejak meninggal suaminya 32 tahun silam
menghabiskan hari-harinya bekerja sebagai pedagang bakulan, dengan
ketekunannya, istikomah yang tinggi akhirnya mendapatkan penuhan panggilan
untuk mengerjakan ibadah hajji ke Tanah Suci Mekah.
Sebut saja namanya, Inaq Kanah
begitu nama akrabnya ibu dengan nama lengkap Inaq Srianah asal kampung Tembere
Desa Batu Nampar. Sehari-hari bekerja sebagai pembuat minuman kesehatan dengan cara yang sangat tradisional. Sebagian
pelanggan menyebutnya dengan “Jamu ala sasak” tetapi Inaq Kanah sedikit
menolak. Karena jamu itu berasal dari Pulau Jawa, ini lebih disebut sebagai
“Inem-ineman” khas daerah Sasak. Komposisi Jamu dengan inem-ineman yang dibuatnya sedikit berbeda.
Setiap Jamu kebanyakan memakai daun sirih sedangkan ia tidak, dan
inem-inemannya inipun harus selalu dibacakan doa-doa , begitu tuturannya kepada
paerlauq ketika ditemui selasa 11/09 kemarin.
Sama seperti pedagang bakulan
lainnya, Inaq Kanah pun menjajakan dagangannya ini dengan cara berkeliling desa.
Dengan motor ojek sampai di desa perbatasan Lotim-Loteng, tepatnya di Desa Ganti.
kemudian mulai menapakkan kakinya berjalan dari kampung ke kampung sampai pulang ke rumahnya, Kurang lebih 13 KM. Ia tidak
pernah sesekali mengeluh sekalipun rute perjalanan yang sangat panjang, di tambah lagi dengan
rutinitas para pelanggannya, yang kadang sampai 4-5 kali minum inem-inemannya
belum bayar (berhutang).
Sepulang dari Tanah suci pun saya
akan tetap berjualan seperti biasa, karena saya tidak bisa meninggalkan para
pelanggan, katanya mengakhiri tuturnya.
0 komentar:
Posting Komentar