Paerlauq: Sinar matahari yang menyengat
menjadi biasa saja dirasakan Amaq Sahrun warga kampung Lis Desa Pemongkong yang
sehari-hari bekerja sebagai buruh tani garam di tambak milik salah satu pegawai
PT. PLN cabang selong. Pekerjaan membuat garam membutuhkan keahlian khusus dan
kesabaran yang cukup karena prosesnya yang lama.
Proses pembuatan air laut menjadi
garam kepada paerlauq (18/9) Amaq Sahrun menjelaskan, pertama-tama air laut
dialirkan kedalam tambak, selanjutnya ditutup. Air laut yang ada dalam tambak
dibiarkan terkena sinar matahari secara langsung, kalau cuacanya bagus kurang
lebih 2 minggu sehingga akan mengalami proses penguapan. Setelah beberapa hari jumlah
air dalam tambak akan berkurang dan mengering, bersamaan dengan itu pula
kristal garam akan terbentuk kuarng lebih 2 minggu sehingga dalam satu bulan
kami bisa panen 2 kali sebulan lanjut Amaq Sahrun. Kristal-kristal garam yang
telah terbentuk kemudian dikumpulkan untuk diperoses lebih lanjut sehingga
menghasilkan kristal garam yang bersih dan terbebas dari kotoran.
Garam yang sudah bersih kemudian
dimasukan ke dalam karung untuk dijual. Harga garam per karung 40kg Rp. 60.000.
Saya pakai sistem bagi hasil dengan pemilik tambak, msing-masing 50% kata Amaq
Sahrun mengakhiri tuturnya.
0 komentar:
Posting Komentar