Paerlauq:
Menanam tembakau pada tahun-tahun sebelumnya memang menjanjikan keuntungan yang
tinggi. Musim tanam tembakau tahun 2012 petani seakan kebingungan dengan
kondisi harga tembakau yang sangat rendah, tidak sedikit petani tembakau
menjadi buntung dan merugi. Tidak sedikit petani yang mengeluhkan bahwa untuk
mengembalikan biaya perawatan dan pemeliharaan tembakau hingga siap jual sepertinya
tidak cukup, belum lagi biaya buruh dan banyaknya waktu yang disita dalam
pengerjaannya. Apakah dalam hal ini pemerintah kurang berperan? Atau sebaliknya
masyarakat yang kurang paham dengan peran pemerintah?
Berbeda dengan Amaq As, petani
asal tuping desa wakan kec. Jerowaru, tidak peduli dengan kebijakan pemerintah
karena pada musim tanam tahun 2012 ini lebih memilih menanam padi dari pada
menanam tembakau. Disela-sela kesibukannya lowong (menanam padi) Amaq As
kamis 13/09 kemarin bertutur kepada paerlauq “Menanam padi kan tidak
membutuhkan biaya besar, perawatannya mudah dan tidak membutuhkan tenaga
banyak. tidak perlu susah mencari pembeli gabah karena kita bisa jual sendiri
ke gudang. Saya kan petani biasa, mana tahu apa dan bagaimana peran pemerintah
itu, lanjut Amaq As seraya mengisap sisa rokoknya.
0 komentar:
Posting Komentar